Menghindari Stagnasi: Menyongsong Masa Depan dengan Bahasa Inggris
Penulis: Jeffvincent Aprilouis Wijaya
Tahukah kamu? 1,13 Miliar orang di dunia merupakan penutur bahasa inggris. Seperti yang dikutip dari kompas.com (2021) menyebutkan bahwa lebih dari 60 negara menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa resmi. Selain itu, bahasa Inggris juga menduduki peringkat pertama sebagai bahasa internasional. Hal tersebut membuat bahasa Inggris menjadi salah satu bahasa yang wajib dikuasai selain bahasa Indonesia. Bahkan hampir semua sekolah di Indonesia telah menjadikan bahasa Inggris sebagai salah satu mata pelajaran wajib, dengan tujuan meningkatkan kemampuan berbahasa setiap siswanya guna mencetak generasi penerus bangsa yang dapat bersaing di ranah global. Tentunya hal ini dilakukan juga agar kualitas siswa di Indonesia tidak kalah dari negara-negara lain.
Namun sangat disayangkan saat ini banyak generasi muda yang tidak menyukai pelajaran bahasa Inggris dengan berbagai alasan. Ada yang kesulitan mempelajarinya, ada yang tidak tahu harus memulai dari mana, ada pula yang merasa tidak perlu mempelajarinya karena bahasa Indonesia dianggap sudah cukup. Pemikiran tersebut merupakan pemikiran yang malah akan menjerumuskan pola pikir para generasi penerus bangsa. Kebanyakan di antara mereka juga menganggap bahwa tidak menguasai bahasa Inggris bukanlah sebuah masalah besar di masa depan nanti.
Keahlian berbahasa Inggris akan menjadi salah satu kunci kesuksesan di masa mendatang. Kita pasti sudah tidak asing melihat seorang CEO ataupun founder perusahaan membawakan pidato dalam bahasa Inggris, seorang speaker yang membawakan seminar dengan bahasa Inggris, dan juga para content creator yang menggunakan bahasa Inggris di dalam kontennya. Bahkan sudah banyak perusahaan yang menetapkan kemampuan berbahasa Inggris sebagai kriteria penerimaan karyawannya. Dari hal tersebut, diperkirakan di masa depan nanti orang-orang akan merasakan dampaknya jika tidak menguasai bahasa Inggris.
Saat ini kemampuan berbahasa Inggris juga dicari-cari oleh banyak perusahaan dengan tawaran gaji yang cukup tinggi. Ada banyak pula profesi yang bisa dijalankan melalui kemampuan ini. Contohnya seperti seorang pemandu wisata yang akan memandu para turis dari mancanegara, seorang jurnalis sukses, penulis, penerjemah, atau bahkan pejabat diplomatik. Tak hanya itu, akses dalam mendapatkan pekerjaan yang diimpikan juga akan lebih mudah, seperti pilot, dokter, arsitek, dan masih banyak lagi.
Pasti juga banyak di antara kita yang bermimpi ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di luar negeri. Dengan demikian bahasa inggris akan menjadi salah satu kemampuan yang wajib dikuasai. Karena nantinya semua aktivitas sehari hari di sana akan ditunjang oleh bahasa inggris, mulai dari berinteraksi dengan orang orang, mengikuti pembelajaran, atau mungkin mencari pekerjaan paru waktu disana. Dan pastinya, orang orang yang ingin berkomunikasi dengan kita juga akan menggunakan bahasa inggris.
Kenyataan lainnya yaitu ada ribuan bahkan jutaan generasi milenial yang harus mengesampingkan harapannya di dunia kerja. Hampir sebagian besar orang gagal mendapat pekerjaan yang layak dan ditolak di banyak perusahaan, padahal tak sedikit diantara mereka yang memiliki potensi dan kemampuan yang luar biasa. Ternyata salah satu faktor yang memicu kegagalan tersebut adalah kurangnya keahlian dalam berbahasa Inggris. Lynda Hasibuan (2018) mengatakan bahwa salah satu penghalang yang menyebabkan pencari kerja gagal memperbaiki karirrnya adalah tingkat kemampuan berbahasa asing. Bahkan jika ada seorang lulusan dari Universitas ternama namun tidak memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang memupuni, perusahaan akan berpikir dua kali sebelum menerimanya. Jika hal ini terus dibiarkan, para generasi milenial akan terancam sulit mendapatkan pekerjaan yang layak di masa depan nanti. Namun begitulah kenyataannya, kemampuan serta potensi yang besar harus diseimbangi dengan keahlian berkomunikasi yang baik, dan salah satunya adalah lewat bahasa Inggris.
Seiring dengan berjalannya waktu, bahasa Inggris akan menjadi salah satu kemampuan umum yang dapat berpengaruh dalam kehidupan sehari hari. Seperti saat kita ingin melamar kerja, menjalin relasi yang lebih luas, atau bahkan melakukan ekspansi suatu bisnis. Maka tak heran bila kemampuan ini tidak dikembangkan, nantinya kamu akan kesulitan beradaptasi dengan perkembangan zaman yang semakin mengarah ke jendela internasional.
Terlebih lagi di era masyarakat 4.0 ini perkembangan zaman terjadi begitu signifikan serta teknologi juga berkembang pesat. Dan jika berbicara mengenai teknologi, maka akan mengacuh ke negara-negara luar khususnya Eropa yang menjadi kiblat dari munculnya teknologi teknologi terkemuka, yang mana negara-negara Eropa cenderung menggunakan bahasa Inggris sebagai media komunikasi. Bayangkan, jika bangsa Indonesia bisa berinteraksi secara global melalui bahasa inggris, orang orang akan dapat dengan mudah mengikuti perkembangan teknologi. Serta Indonesia juga diperkirakan dapat memiliki daya saing yang tinggi dengan negara-negara maju dalam berbagai sektor.
Dalam persiapan memasuki era masyarakat 5.0 tentunya kemampuan berbahasa Inggris juga akan dibutuhkan di berbagai hal. Pada era tersebut manusia akan hidup berdampingan dengan robot. Anton Brahmanto (2019) menyebutkan bahwa teknologi teknologi di era masyarakat 5.0 nantinya akan dilengkapi dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), dan diperkirakan teknologi teknologi tersebut akan diprogram dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu, jika kemampuan berbahasa Inggris tidak dikembangkan dengan baik orang orang akan kesulitan beradaptasi di era tersebut. Dampaknya, Indonesia akan tertinggal jauh dengan negara-negara lainnya.
Seperti yang dikatakan oleh Jack Ma “Bahasa Inggris sangatlah penting dan membantu, orang orang bilang tidak perlu belajar bahasa Inggris, hanya dengan alat sederhana bisa menerjemahkan bahasa dengan cepat. Namun ini bukan hanya tentang bahasa, tetapi tentang budaya, saat anda mulai belajar bahasa asing, anda akan mulai mengerti dan menghargai serta menghormatinya, ketika anda bisa menghargai dan menghormati kebudayaan asing, anda akan dihargai dan dihormati oleh masyarakat asing, lalu anda bisa bekerja bersama dengan mereka, anda akan mudah mendapatkan teman, dan akan bisa membangun bisnis bersama orang orang hebat disana.” Kata-kata orang terkaya di Cina itu menegaskan bahwa belajar bahasa Inggris bukan hanya tentang bahasa, tetapi juga budaya, guna memperluas relasi dengan orang orang dari mancanegara.
Salah satu contohnya saja seorang freelancer yang ingin menjual jasanya. kebanyakan para pembeli datang dari luar negeri, dengan begitu para freelancer harus dapat berkomunikasi baik dengan calon pembeli demi kelancaran transaksi. Memang dalam situasi tersebut, mereka dapat menggunakan aplikasi sederhana sebagai penerjemah. Namun tanpa disadari, apabila mereka sendiri yang menguasai bahasa tersebut, maka mereka akan lebih mudah mengatakan apa yang ingin disampaikan, karena apa yang benar-benar ingin disampaikan secara langsung akan lebih bermakna dibanding menggunakan aplikasi penerjemah.
Sama halnya dengan Nelson Mandela yang mengatakan bahwa “Jika Anda berbicara kepada seseorang dengan bahasa yang ia pahami, maka hal itu akan mengarah pada kepalanya. Tetapi jika Anda berbicara kepadanya dalam bahasanya sendiri, maka hal itu akan masuk ke dalam hatinya.” Begitulah yang dikatakan mantan Presiden Afrika Selatan yang memiliki makna apabila berbicara dengan orang asing menggunakan bahasanya, maka ia akan lebih senang dibanding berbicara dengan bahasa yang ia pahami.
Oleh sebab itu, dengan kemampuan berbahasa Inggris yang mumpuni, kita akan lebih mudah menggapai kesuksesan di masa yang akan datang. Karena lewat kemampuan berkomunikasi yang baik secara global, kita bisa menjangkau banyak orang di ranah internasional. kita tidak akan kesulitan jika ingin mendapat pekerjaan yang layak, mencari rekan yang hebat, dan berkuliah di tempat yang diinginkan. Ditambah seiring dengan berkembangnya zaman, bahasa Inggris mungkin dapat menjadi jalan pintas dalam melewati tantangan di dunia yang akan selalu berkembang ini.
Saya generasi muda yang peduli literasi! Artikel ini ditulis sebagai bentuk serta EF Literacy Day Competition 2021: https://www.ef.co.id/writing-competition
Daftar Pustaka
Brahmanto, A. (2019, Oktober 03). Mengenal Society 5.0 masyarakat 5.0. Retrieved from disperin.semarangkota.go.id: http://disperin.semarangkota.go.id/news/mengenal-society-5-0-masyarakat-5-0
Hasibuan, L. (2018, Maret 20). Bahasa Inggris Jadi Penghambat Karir. Retrieved from cnbcindonesia.com: https://www.cnbcindonesia.com/entrepreneur/20180320175602-25-7922/bahasa-inggris-bisa-jadi-penghambat-karir
Kasih, A. P. (2021, Agustus 05). 10 Bahasa Paling Banyak Digunakan di Dunia, Indonesia Nomor Berapa? Retrieved from kompas.com: https://www.kompas.com/edu/read/2021/08/05/162355371/10-bahasa-paling-banyak-digunakan-di-dunia-indonesia-nomor-berapa
Sumber Artikel: https://www.smaxaveriusbandarlampung.sch.id/2021/10/08/menghindari-stagnasi-menyongsong-masa-depan-dengan-bahasa-inggris/
Leave a Comment