Penulis: Alvin Justine

Bahasa Inggris merupakan bahasa persatuan Internasional yang telah digunakan oleh sejumlah besar penduduk di dunia Sebanyak enam puluh satu negara telah menggunakan Bahasa Inggris, bahkan mengakuinya sebagai bahasa resmi. Di era Globalisasi seperti saat ini, Bahasa Inggris semakin berkembang dan dikenal oleh semua orang. Semakin banyak pula orang yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama maupun bahasa pendamping pada keseharian mereka.

Negara kita, yaitu Republik Indonesia, adalah salah satu negara dengan populasi penduduk terbanyak di dunia. Pada tahun 2021, jumlah penduduk Indonesia mencapai 272 juta jiwa. Meski demikian, penguasaan Bahasa Inggris di Indonesia masih terbilang rendah. Indonesia berada pada posisi ke 74 dari total 100 negara yang disurvei melalui EF (Education First) English Proficiency Index (EF EFI) atau indeks kecakapan Bahasa Inggris pada tahun 2020 lalu. Sungguh disayangkan, masih banyak warga negara Indonesia yang belum mengetahui bahwa Bahasa Inggris adalah jembatan menuju masa depan.

Gambar 1. Indonesia berada pada posisi ke 74 dari total 100 negara yang disurvei, dan menempati posisi ke 15 dari 24 negara di Asia

Sumber:https://wartakota.tribunnews.com/2020/11/19/ef-epi-2020indeks-kecakapan-bahasa-inggris-indonesia-rendah-peringkat-74-dari-100-negara

Pertama-tama, sebelum kita bahas soal masalah penggunaan Bahasa Inggris di Indonesia, mari kita lihat bersama terlebih dahulu kurikulum mata pelajaran bahasa Inggris yang terdapat di Indonesia, terutama pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas atau disebut juga SMA. Sebagian besar materi pelajaran bahasa Inggris hanya dipelajari untuk mengulang materi yang telah siswa dapatkan pada tingkat pembelajaran yang sebelumnya. Materi seperti Recount text, Narative text, Starting and Ending conversation, dan materi sejenisnya telah dipelajari pada masa Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Cara belajar Bahasa Inggris yang sebagian besarnya mengulang materi ini kurang efektif dalam mengembangkan minat dan bakat siswa terhadap mata pelajaran bahasa Inggris. Metode pembelajaran Bahasa Inggris di Indonesia pun kurang efektif dalam meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris siswa, karena sebagian besar cara mengajar dilakukan dengan diberikannya materi oleh guru, lalu diadakan latihan soal, pemberian tugas dan evaluasi. Tidak sedikit siswa yang hanya mau belajar saat hendak ujian dan mengerjakan tugas mereka seadanya saja. Siswa hanya akan mengingat materi pada saat sebelum ujian saja dan akan segera melupakannya setelah selesai ujian. Siswa juga akan menganggap bahwa tugas itu tidak penting dan hanya sekadar mengerjakannya tanpa memahami manfaat dari mengerjakan tugas itu bagi mereka.

Cara mengajar seperti ini pun jika dapat diterapkan dengan baik oleh guru, masih belum cukup karena pada dasarnya ada empat aspek yang harus dikuasai jika ingin mahir dalam berbahasa Inggris, yaitu Membaca (Reading), Menulis (Writing), Mendengarkan (Listening), dan Berbicara (Speaking). Bila murid hanya dituntut untuk mendapat nilai bagus saat mengerjakan latihan soal, maka mereka hanya dituntut untuk sekadar mengetahui saja, bukan untuk memahami. Pembelajaran seputar mendengarkan dan berbicara dalam Bahasa Inggris pun cukup jarang diberikan, terutama pada masa pandemi seperti ini. Kemampuan berbahasa Inggris siswa di Indonesia kerap menumpul.

Selain kemampuan berbahasa Inggris Indonesia yang rendah, angka literasi di Indonesia sendiri juga cukup memprihatinkan. Pada survei yang dilakukan oleh Program for International Student Assessment (PISA) pada 2019, ditunjukan bahwa Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara. Tentu tingkat literasi yang rendah ini akan membawa berbagai dampak buruk, seperti tingkat kebodohan dan kemiskinan yang relatif tinggi, tingkat produktivitas yang rendah, ketidakmampuan dalam memilah informasi, bahkan meningkatnya angka kriminalitas.

Demikianlah, Indonesia sekarang ini berada dalam posisi yang kurang menguntungkan jika hendak menggapai kemajuan dan meningkatkan daya saing terhadap bangsa lainnya, terutama dalam era industri 5.0 yang kian mendekat. Dalam era industri 5.0, segala bangsa di dunia akan semakin gencar dalam bekerja sama untuk mencapai kemajuan di bidang teknologi dan industri. Tenaga kerja manusia pun semakin hari akan tergantikan oleh tenaga kerja mesin maupun AI (Artificial Inteligence) yang kerap kali lebih efektif dalam melaksanakan tugas yang seharusnya dilaksanakan oleh manusia, seperti autopilot pada kendaraan, penghantaran paket oleh drone, pengerjaan industri pabrik yang digantikan oleh robot, pekerjaan penyedia layanan yang digantikan oleh AI, dan lain sebagainya.

alvin-justin

Gambar 2. Era industri 5.0 yang akan menggunakan berbagai macam teknologi

Sumber: https://alif.id/read/ahmad-ali-adhim/revolusi-industri-5-0-manusia-kalah-dengan-robot-b220888p/

Bayangkan,jika manusia yang unggul sekalipun dapat tergantikan oleh teknologi, apalagi kita yang bahkan tidak mampu menguasai bahasa Inggris.  Dalam kerja sama dengan bangsa lainnya, tentu saja kita akan menggunakan bahasa Internasional yang diketahui oleh kedua belah negara. Dalam hal ini, bahasa Inggris menjadi salah satu pilihan terbaik karena hampir seluruh dunia mengenal dan mengakuinya. Jika kita ingin pergi ke luar negeri, baik untuk bekerja maupun untuk mempelajari lebih lanjut tentang kemajuan teknologi dan industri, kita memerlukan kemampuan berbahasa Inggris yang mumpuni. Demikian juga jika ada orang dari negara lain yang ingin bekerja sama dengan kita dan datang berkunjung, maka kita harus mampu juga berbahasa Inggris agar dapat menjalin hubungan baik dengan para pendatang.

Tuntutan untuk mahir berbahasa Inggris kelak akan sama besar, baik jika kita bekerja di luar maupun di dalam negeri. Di luar kemampuan berbahasa yang menjadi tuntutan,negara lain  akan melihat prestasi yang dimiliki negara kita jika hendak bekerja sama. Dari situ timbullah pertanyaan: Bagaimana kita akan membangun prestasi apabila angka literasi negara kita saja masih rendah?

Dari sini akan dijawab, bagaimana bahasa Inggris memiliki peran sebagai dongkrak untuk kemajuan bangsa Indonesia, dimulai dari bidang literasi hingga bidang teknologi industri. Pertama, dalam bidang literasi. Terdapat banyak sekali karya tulis, seperti novel, buku pengetahuan,buku sejarah, jurnal sains, dan buku gaya hidup / lifestyle yang berbahasa Inggris. Dengan menguasai bahasa Inggris, maka kita akan mampu memperluas ranah literasi kita, sehingga kita termotivasi untuk menyeimbangkan tingkat literasi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Jika kita ingin meningkatkan minat literasi dan belajar bahasa Inggris, maka kita harus meningkatkan minat literasi bahasa Indonesia terlebih dahulu, yaitu dengan menyebarkan karya tulis terjemahan yang populer, sehingga jika pembaca penasaran mereka akan mencari sumber asli dari bacaan mereka tersebut.

alvin-justin

Gambar 3. Membaca Novel dalam Bahasa Inggris merupakan salah satu cara memajukan literasi

Sumber: https://www.kampungcourse.id/rekomendasi-novel-bahasa-inggris/

Jika tingkat literasi dan kemampuan berbahasa Inggris telah meningkat, maka masalah yang ditimbulkan akibat rendahnya literasi akan lenyap, maka akan tiba saat untuk membuka diri kepada dunia luar.Saat itu, kita juga telah  menguasai bahasa Inggris dan mengalami kemajuan dalam pola pikir , sehingga kita dapat bersaing di masa depan. Orang- orang yang melihat kesuksesan yang ditimbulkan oleh literasi akan semakin menggiatkan literasi, baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris.

Sekarang, mari kita beralih ke dunia kerja. Ada banyak sekali alasan mengapa bahasa Inggris penting untuk dikuasai. Alasan yang paling utama adalah mudahnya untuk mendapatkan informasi, networking, dan prospek karier yang lebih luas. Dalam masa yang akan datang, informasi adalah salah satu senjata utama untuk menang dalam persaingan kerja. Jika kita memiliki informasi dan koneksi yang luas, didorong dengan kemauan dan ambisi kita serta pilihan kerja yang lapang maka bisa dipastikan kita dapat mencapai posisi yang menguntungkan. Selain itu, rasa percaya diri kita juga akan meningkat karena kita telah menjadi manusia yang profesional dengan menguasai kemampuan berbahasa Inggris untuk menghadapi dunia kerja. Dengan rasa percaya diri tersebut, kita akan mudah beradaprasi karena kita tidak perlu khawatir akan perubahan lingkungan yang drastis. Sekarang saya akan bertanya, hal apakah yang kita butuhkan untuk mendapatkan semua keuntungan itu? Betul sekali, dengan menguasai Bahasa Inggris, kita akan menjadi pribadi yang unngul dan mampu memperoleh semua keuntungan tersebut.

Begitulah alasan mengapa Bahasa Inggris menjadi sebuah modal yang penting bagi masa depanmu. Tidak hanya untuk memperkaya wawasan, namun juga dapat memberikan peluang kerja yang sebesar-besarnya sehingga kita akan mampu bersaing dengan banyak orang di luar sana. Apa lagi yang perlu kita tunggu, ayo mulai giatkan belajar bahasa Inggris dari sekarang!

 

Sumber yang penulis gunakan sebagai bahan referensi

11 Alasan Kenapa Bahasa Inggris Penting untuk Dikuasai dalam Dunia Kerja. (2020, December 16). Glints Blog. https://glints.com/id/lowongan/bahasa-inggris-dunia-kerja/#.YV94KNpBwVQ

BeritaSatu.com. (n.d.). Kecakapan Bahasa Inggris SDM Indonesia Dinilai Masih Rendah. Beritasatu.com. https://www.beritasatu.com/nasional/700179/kecakapan-bahasa-inggris-sdm-indonesia-dinilai-masih-rendah

Ekonomi, W. (n.d.). Berada di Peringkat 74, Kecakapan Bahasa Inggris Indonesia Masih Rendah. Warta Ekonomi. https://www.wartaekonomi.co.id/read314455/berada-di-peringkat-74-kecakapan-bahasa-inggris-indonesia-masih-rendah

Inggris2, D. (2017, April 4). Pentingnya Belajar Bahasa Inggris untuk Masa Depan. Desa Inggris. https://desainggris.com/pentingnya-belajar-bahasa-inggris-untuk-masa-depan/

pwinews.id (2020, November 27). Tingkat Literasi Masyarakat Rendah Inilah 6 Dampak

Buruknya https://wartakota.tribunnews.com/2020/11/19/ef-epi-2020indeks-kecakapan-bahasa-inggris-indonesia-rendah-peringkat-74-dari-100-negara

Setiyorini, A. (n.d.). Sambut Hari Aksara Internasional 2021, Tingkat Literasi Indonesia di Ranking 62 dari 70 Negara – Utara Times. Utaratimes.pikiran-Rakyat.com. https://utaratimes.pikiran-rakyat.com/internasional/pr-1192540607/sambut-hari-aksara-internasional-2021-tingkat-literasi-indonesia-di-ranking-62-dari-70-negara#:~:text=Negara%20%2D%20Utara%20Times-

 

Sumber Artikel: https://www.smaxaveriusbandarlampung.sch.id/2021/10/08/zaman-sekarang-belum-bisa-bahasa-inggris/